Senin, 19 September 2016

Jadilah Garam Laut Yang Melaut

"Sang Garam berkata kepada Sang Laut : "Siapakah sesungguhnya kamu ?" Dengan tersenyum Sang Laut pun berkata : "Kalau Kamu ingin tahu siapakah AKU, maka ceburkanlah dirimu kedalam AKU. Nanti kamu akan tahu siapakah AKU sebenarnya".

Tanpa berfikir panjang lagi, Sang Garam menceburkan dirinya ke dalam Sang Laut. Semakin dalam ia menyelami Laut, maka semakin hancurlah dirinya ke dalam Laut, sehingga ketika partikel yang paling kecil dan terakhir dalam diri Sang Garam Hancur, maka Sang Garam pun memahami dan mengenal hakikat dzohir dan bathinnya.


Sang Garam bukanlah Sang Laut dan Sang Laut bukanlah Sang Garam. Karena Sang Garam berasal dari Sang Laut, maka Sang Garam harus meLaut agar bisa menyandang gelar Garam Laut, bukan hanya jadi Garam Dapur, Garam di Super market, Garam dipasar maupun Garam yang dimasak.

Karena gembiranya Sang Garam pun berteriak kegirangan dan berkata :

"SEKARANG AKU TAHU SIAPA AKU".

Orang yang sudah Liqa' Allah (bertemu Allah) pasti akan membuktikan kebenaran pengalaman spiritual Nabi Musa ketika ter"fana" di Gunung Thur Sina :

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (QS Thaha 22 :14)

Saya bukanlah garam dan garam bukanlah saya. Tapi saya ingin seperti garam yang melaut, bukan garam di dapur, di supermarket, di pasar, maupun garam di masakan. Makanya keringat kita asin. Apakah kita tidak menyadari semua itu ?

Kemudian timbul pertanyaan bagaimana kita bisa tahu siapa AKU, tanpa mengenal dan memahami Sang AKU. Mengenal AKU tidak akan pernah lepas dari konteks awal yaitu MENGENAL DIRI.

1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU. (Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya)

2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU. ( Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh)

3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGHOIRI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA. (Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh)

4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI. (Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri)

5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH (Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah)

6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU. (Rahasia kalian adalah rahasia-Ku)

7. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH. (Yang mengenal Allah hanya Allah)

8. AROFTU ROBBI BI ROBBI (Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan)

9. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA. (Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar