Jumat, 12 Agustus 2016

Menutup Celah Dalam Sholat

"Luruskanlah shaf, rapatkanlah bahu-bahu, dan tutuplah celah. Namun berlemah-lembutlah terhadap tangan-tangan saudara kalian. Dan jangan biarkan ada celah diantara shaf untuk diisi setan-setan. Barangsiapa menyambung shaf niscaya Allah akan menyambungnya, dan barangsiapa memutuskan shaf niscaya Allah akan memutusnya”(HR. Abu Daud).

Diperintahkan untuk "menutup celah" ketika sholat, supaya setan tidak menyelinap, eh malah cari kaki orang lain untuk di injak-injak.

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan diatas (kepala) kamu tujuh buah jalan (tujuh celah pintu inderawi) dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami)". (QS. Al Mu'minun 23 : 17).



Celah Pintu itu harus dijaga. 
Digunakan sebagaimana mestinya. 
Sesuai dengan tuntunan-Nya. 
Jangan biarkan celah pintu itu terus terbuka. 
Tanpa lupa menutupnya. 
Bila celah pintu itu terus terbuka. 
Akan selalu terlihat dunia. 
Yang penuh canda dan tawa. 
Juga nestapa. 
Oh dunia. 
Engkau hanya panggung sandiwara. 
Yang hanya sementara. 
Bila celah pintu itu terus terbuka. 
Niscaya hawa nafsu setan akan terus masuk. 
Melalui celah pintu yang di telinga. 
Melalui celah pintu yang di mata. 
Melalui celah pintu yang di hidung. 
Melalui celah pintu yang di mulut. 
Dan hawa nafsu setan itu akan membelenggu. 
Hingga manusia lupa. 
Dan mengkhianati perjanjian dengan Tuhannya. 
Yang akan membawa malapetaka. 
Di dunia dan di akherat nanti. 
Karena itu. 
Jangan biarkan celah pintu itu terbuka. 
Tanpa lupa menutupnya. 
Supaya pencuri tidak leluasa masuk ke rumah. 
Yang akan menyekap dan mengganggu si penghuni. 
Sedemikan rupa. 
Sehingga lupa segalanya. 
Khususnya kepada Tuhannya.

"Dan ketika Rasulullah,saw., sedang bersama-sama dengan sahabatnya, beliau bertanya : ‘Adakah di antara kalian orang asing ? yakni ahl al-kitab.’ Mereka menjawab, ‘tidak ada yaa Rasulullah.’ Maka Rasulullah Saw bersabda : Angkatlah tanganmu dan tutuplah pintu lalu bersaksilah ‘Laa Ilaaha Illallaah.’ Maka seluruh sahabat yang berada diruangan itu mengangkat tangannya dan bersaksi ‘Laa Ilaaha Illallaah.’ Lalu Rasulullah,saw., bersabda : ‘Yaa Allah, sungguh Engkau mengutusku dengan kesaksian ini, menyuruhku dengannya, kau janjikan kepadaku Jannah dengannya, dan sungguh Engkau tidak pernah menyalahi janji.’ Kemudian beliau bersabda : ‘Berbahagialah kalian semua, karena Allah akan mengampuni kamu semua.’ (HR. Al Hakim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar