Selasa, 02 Agustus 2016

Keterkabulan Do'a Mengikuti Penggambaran Batinmu Kepada Al Haq

"Sebutkan petunjukmu sebagai petunjuk jalan dan kelurusan sebagai kelurusan tujuan, karena keterkabulan mengikuti penggambaran. Maka barang siapa yang penggambarannya paling baik kepada Al Haq, doanya akan terkabul “ (HR Muslim)

Mereka yang masih terus mencari karena ingin selalu meningkatkan taraf hidup dan kesuksesan mereka, atau istilah kerennya disebut "the Seekers" (alias Para Pencari), pasti sudah pernah mendengar tentang the Law of Attraction (atau Hukum Ketertarikan atau Hukum Tarik Menarik), yang inti sari dari teori tersebut adalah apa yang kita gambarkan dalam pikiran dengan penggambaran yang terfokus itulah, yang akan kita tarik masuk dalam hidup kita.

Hampir sebagian besar masyarakat dunia sudah pernah mendengar tentang konsep Law of attraction (LOA), apalagi setelah terbitnya film dan buku "the Secret" karya Rhonda di tahun 2006, yang menyebar pesat ke seantero dunia dan menjadi satu trend dan dibahas di mana-mana. Ribuan buku telah ditulis tentangnya, ribuan TV show digarap berdasarkannya, dan jutaan website menulis tentangnya. Tetapi anehnya, di negara asal "the Secret" sendiri, yaitu Amerika Serikat, kondisinya justru merunyam hanya dua tahun sesudah lahirnya buku the Secret. Krisis ekonomi dahsyat menerjang negara superpower ini dan imbasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia. Krisis yang mengakibatkan jutaan manusia kehilangan pekerjaannya.


Sementara di belahan bumi lainnya, kondisi runyam juga terus terjadi, termasuk di negara kita ini. Ironis, bukan ? Padahal the Secret mengajarkan tentang satu hukum alam yang bisa menjadi kunci ampuh pembuka segala macam jenis kesuksesan bernama the Law of Attraction. Di mana salahnya ? Apakah the Law of Attraction itu bohongan ? Ataukah yang diajarkan di the Secret itu hanya konspirasi untuk menghasilkan keuntungan ekonomi bagi pembuatnya saja ?

Kalau kita bisa mendapatkan kebaikan yang kita inginkan, yang terfokus dalam pikiran kita, (karena tidak ada orang yang menginginkan keburukan), tapi anehnya kenapa banyak yang ketarik ke dalam hidup mereka justru keburukan ? Sebenarnya apa yang terjadi ? Setelah direnungi, ternyata tidak banyak manusia yang benar-benar paham akan cara kerja hukum Ketertarikan ini.

Sebenarnya The Law of Attraction atau kita singkat menjadi LoA / LOA adalah sebuah hukum alam yang usianya sudah setua alam raya ini, tetapi telah ribuan tahun pula rahasia ini tidak banyak dipahami manusia.
Jadi tidaklah mengejutkan kalau sekarangpun, walau telah pernah membaca dan mendengar tentangnya, masih juga kita tidak semuanya dan sepenuhnya paham akan LOA.

Sebuah kitab klasik kuno dari India "Bhagavad Gita" pernah menyindir :

"Banyak kunci rahasia hidup yang telah diajarkan sejak zaman dahulu kala, dan telah menjadi bagian kehidupan manusia dari masa ke masa. Tetapi mereka tidak disebut sebagai RAHASIA tanpa alasan. Kunci sukses tersebut disebut RAHASIA, bukan karena hal ini tersembunyi, tetapi karena sampai kapanpun hanya akan ada sedikit orang yang siap, bisa dan bersedia mendengar atau mengetahuinya."

Begitu pula Nabi Muhammad Saw, 1500 tahun yang lalu sudah mengungkapkan teori LOA ini dalam hadits- haditsnya.

"Rasulullah SAW bersabda : Allah berfirman: "Aku bersama sangkaan hamba-Ku pada-Ku, maka hendaklah ia berprasangka dengan apa yang ia inginkan (bukan yang ia risaukan atau khawatirkan)". (Hadits Qudsy)

"Apabila Rasulullah berdoa, beliau mengangkat kedua tangannya, lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya “ Di dalam riwayat lain disebutkan, “Beliau menyuruh para sahabatnya untuk melakukan hal itu dan menganjurkannya “ (HR Ibnu Majah)

“ Sebutkan petunjukmu sebagai petunjuk jalan dan kelurusan sebagai kelurusan tujuan, karena keterkabulan mengikuti penggambaran. Maka barang siapa yang penggambarannya paling baik kepada Al Haq, doanya akan terkabul “ (HR Muslim)

“ Keabsahan penggambaran mengikuti ilmu yang benar dan kesaksian (syuhud) yang sahih. Karena itu Rasulullah SAW bersabda “ Kalau kamu mengenal Allah, niscaya doamu dapat menggerakkan gunung “. (HR Ibnu As Sunni)

Tapi mayoritas para ulama Islam, menafsirkan hadits hadits tersebut dengan pemahaman yang tersuratnya saja, sehingga wajar kalau banyak umat Islam yang tidak memahami tentang the Secret, yang tersirat dalam hadits hadits tersebut, atau mungkin karena memang konsep LOA yang tersirat dalam hadits itu "a secret" atau "sirrul asrar", rahasianya rahasia.

Sebenarnya The Law of Attraction atau LOA ini adalah bagian dari sekian banyak Hukum Alam yang pelan dan latif tapi pasti, mulai bisa dipahami manusia. The Law of Attraction (LoA /LOA) adalah sebuah hukum alam yang usianya sudah setua alam raya ini, dan telah ribuan tahun pula rahasia ini tidak banyak dipahami manusia. Karena itulah ia disebut "the Secret" atau ilmu Sirrul Asrar.

Hukum Alam atau the Universal Laws atau Hukum Semesta atau the Laws of the Universe atau Hukum Tuhan atau Sunatullah, (semua istilah ini sama maknanya, merujuk ke hal yang sama alias sinonim), singkatnya, adalah sekumpulan Hukum Alam yang disertakan Tuhan pada saat penciptaan, sebagai Operating System Jagad Raya ini.

Ibaratnya, alam raya ini sebuah komputer, the Laws of the Universe itulah yang menjalankan fungsi-fungsi khususnya. Mirip Operating System (OS) sebuah komputer, yang membuatnya bisa digunakan untuk menghitung, membaca, menulis, mencari, dan berhubungan dengan dunia luar, dunia maya dan sebagainya.

Sebenarnya jika kita telusuri, banyak hukum yang mengatur aspek spiritual alam raya ini dan kehidupan manusia di dalamnya. Dan inilah yang sedikit pelik dan sulit dipahami manusia. LOA sebagai salah satu hukum-hukum ini, merupakan salah satu yang paling penting untuk kita pahami bila kita menginginkan kesuksesan yang hakiki. Hanya sayangnya, LOA masuk ke bagian hukum alam yang agak pelik untuk dipahami. Bila dibicarakan terlalu dalam akan rumit, sementara bila disederhanakan, bisa hilang unsur-unsur tertentunya, sehingga pemahaman yang didapat juga kurang tepat atau akurat.

Bisa jadi inilah penyebab kenapa the Secret, yang sebenarnya baru merupakan perkenalan saja dengan LOA, kurang berhasil membawa dampak bagi kebanyakan orang. LOA cenderung ditinggalkan lagi, karena dianggap kurang efektif.

Satu contoh kecil bukti nyata banyaknya mereka yang tidak paham tentang LOA ini bahkan sesudah menonton dan membaca the Secret (apalagi yang belum pernah) adalah pertanyaan yang sering muncul "Apakah LOA itu tidak bertentangan dengan Islam ?" 

Banyak hal yang harus diluruskan tentang the Law of Attraction ini, karena sesungguhnya hukum ini bisa menjadi alat super ampuh kita untuk mencapai tujuan hidup, bila kita benar-benar memahami dan tahu cara menggunakannya.

Bagaimanakah cara mudah memahami dan menerapkan teori LOA ? Untuk lebih memahami teori LOA, cerita pendek tentang seorang bapak yang ingin makan di warung makan padang, dapat dijadikan analogi untuk menjelaskan tentang the Law of Attraction (LOA).

Di sini kita akan memakai tokoh Pak Budi. Seorang lelaki biasa saja yang pada suatu hari merasa lapar dan ingin makan. Maka Pak Budi pun pergi ke sebuah Rumah Makan Padang untuk membeli makanan. Tetapi rupanya ada satu masalah. Ketika dia sampai di depan konter, dia tidak tahu pasti apa yang ingin dimakannya.

Hampir semua jenis makanan ada di situ, dan semua tampak begitu menggiurkan, Pak Budi tidak tahu harus memilih yang mana, karena jelas dengan kapasitas lambung yang terbatas, dia tidak akan bisa memakan terlalu banyak pilihan makanan. Dia harus memilih. Dan dia harus memilih dengan cepat, si pelayan sudah menunggu, begitu juga beberapa orang yang sedang antri di belakangnya untuk memesan.

"Mau makan apa, Pak?" tanya si pelayan menyadarkannya dari lamunan.

Tergagap-gagap karena belum tahu hendak memilih apa, Pak Budi menjawab, "Apa aja deh, pokoknya yang enak."

Si pelayan bengong, "Tapi semua di sini dijamin enak Pak. Bapak sebenarnya mau makan apa?"

"Saya bingung, nih, mau makan apa. Terserah mbak, deh. Pokoknya saya mau makan, karena saya sudah lapar banget nih. Cepet ya."

Si pelayan yang tidak habis pikir dengan keeksentrikan pelanggan barunya ini dengan cepat mengambilkan sepiring nasi dan sepotong tempe serta sesendok sambal lalu menyerahkannya ke Pak Budi.

Kemudian dengan cepat pula dia mempersilahkan Pak Budi minggir karena pelanggan di belakangnya yang sudah menunggu harus segera ganti dilayani.

Pak Budi duduk dengan sebal. Dia lapar, tetapi kebetulan dia tidak terlalu suka sambal atau tempe. Dan si pelayan hanya mengambilkan dua macam lauk itu saja untuknya. Menyebalkan sekali, pikir Pak Budi. Tetapi dia sadar bahwa itu salahnya sendiri karena dia tadi toh bilang "Terserah Mbak aja deh."

Maka kemudian dia berdiri lagi untuk mengantri, saat ini dia sudah memutuskan untuk memilih sendiri menunya, agar pas dengan seleranya.

Akhirnya, gilirannya tiba lagi. Si pelayan lagi-lagi bertanya, "Ya Pak, mau makan apa?"

"Eh ... kayaknya rendang daging, tetelan danjerohan itu enak banget ya, mbak. Saya mau itu, tapi saya gak ingin tambah berat badan atau naik kolesterol, nih, gimana dong."

Lagi-lagi si mbaknya bengong. "Jadinya, Bapak mau makan yang mana ?"

"Saya ingin rendang daging, tetelan dan jerohan itu. Tapi saya tidak mau kolesterol saya naik, ya. Bisa gak?"

"Wah, Pak, saya sih cuma ngambilin makanan di sini. Saya gak ngerti soal itu. Bapak sebenarnya mau makan apa, sih?"

"Ya, udah deh, kasih saya rendang itu, lengkap. Gemuk, gemuk deh, kolesterol naik, bodo' deh. Biarin aja lah," omel Pak Budi pada diri sendiri sambil memutuskan.

Setelah menerima makanannya, Pak Budi duduk untuk mulai makan. Tetapi dia merasa sangat bersalah dengan apa yang telah dipilihnya sendiri. Dia tahu dia tidak seharusnya memakan makanan jenis seperti ini demi kesehatannya sendiri. Setelah beberapa suap, dia berdiri lagi dan kembali mengantri ke depan konter. Kali ini dia sudah memutuskan untuk meminta makanan yang lebih sehat dan bersahabat dengan badannya yang sudah separoh baya.

"Mbak, saya mau ganti pesanan deh. Saya mau makan gado-gado saja, ada? Itu jauh lebih sehat daripada rendang," ucapnya dengan yakin kepada si pelayan begitu mendapat giliran.

"Baik, pak. Ada. Tetapi, Bapak harus menunggu sebentar ya, karena menu gado-gado itu menu special, hanya dibikinkan berdasar permintaan supaya selalu segar (Ya, iyalah, ini juga kan Warung Padang, masa pesan gado-gado, ada-ada aja Pak Budi ini). Jadi silahkan duduk dan mohon tunggu sebentar, ya," kata si pelayan.

Pak Budi membayar, lalu duduk, menunggu pesanan spesialnya. Tidak lama kemudian dia menjadi tidak sabaran, karena setiap kali ada pengantar makanan keluar dari dapur, yang mereka bawa bukan pesanannya, tetapi pesanan orang lain.

Dia mulai berpikir jangan-jangan dia tertipu, sebenarnya mereka tidak punya menu gado-gado. Dia juga mulai kesal karena rasa lapar yang mengganggunya, "Mereka tidak tahu apa, aku sudah sangat lapar sekali?".

Beberapa menit berlalu, dan gado-gadonya belum muncul juga. Maka kekesalannya pun naik ke kepala. Dengan garang dia mendatangi konter dan menggebrak meja di sana dengan marahnya.

"Mana pesanan saya. Saya itu sudah lapar. Saya mau makan gado-gado sekarang. Mana, mana makanan saya? Sebenarnya kalian ini becus kerja apa gak? Atau, jangan jangan kalian mau menipu saya, gak jualan gado-gado aja bilangnya ada?" Begitu omel-nya panjang lebar.

Si pelayan dengan tenang menjawab, "Bapak bilang ingin makan, tapi dari lagak bapak, kayaknya bapak ingin cari gara-gara," katanya sambil berteriak memanggil dua orang satpam rumah makan tersebut yang bertubuh kekar.

Mereka kemudian mengusir paksa Pak Budi dengan ancaman akan dipanggilkan polisi kalau terus membuat keributan. Maka Pak Budi pun terusir dari warung itu dengan perut masih keroncongan.

Rencananya untuk makan siang dengan enak dan tenang tidak tercapai. Tetapi dia belajar banyak hal dari pengalamannya itu dan tahu harus bagaimana lain kali.

Maka, keesokan harinya, kembalilah dia ke rumah makan tadi. Kali ini, dengan tenang dia mengantri, dengan yakin dia menyebutkan pilihannya, membayar, lalu duduk dengan sabar menunggu pesanannya diantarkan. Ketika menunggu itu Pak Budi melihat bahwa ternyata banyak juga pengunjung lain yang sedang memakan gado-gado, sama seperti pilihannya. Ini membuat dia yakin bahwa benar gado-gado istimewa yang sehat yang telah dipesannya tadi akan bisa dia dapatkan.

Dia menunggu sambil membayangkan betapa nikmatnya makan makanan yang benar-benar diinginkannya dan yang dia tahu baik untuk kesehatannya, sehingga tanpa terasa waktu berlalu, dan tiba-tiba seorang pelayan telah muncul di depannya dengan makanan yang telah dinanti-nantikannya. Makanan lezat penuh sayuran hijau yang tidak bakal menyumbat arterinya. Maka makanlah Pak Budi dengan bahagia.

Apakah hubungannya cerita warung makan padang seperti diatas dengan teori LOA ? Sebenarnya, dari cerita pendek tersebut, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita tarik dari analogi Law of Attraction dengan memesan makanan di Restoran Padang. Memang benar bahwa hukum Law of Attraction (LOA) memungkinkan kita untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan. LOA adalah hukum yang diciptakan Tuhan sebagai sebuah Operating System jagad raya ini untuk memastikan siapapun tanpa kecuali bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka.

Ibaratnya dunia ini adalah sebuah rumah makan, maka LOA adalah si pelayan rumah makan tersebut yang akan mengambilkan makanan apapun yang pelanggannya inginkan. Si pelayan rumah makan tadi adalah si LOA yang akan mengambilkan apapun yang pelanggannya mau. Tetapi untuk bisa sukses dengan Law of Attraction ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan si pengunjung rumah makan untuk memastikan agar si pelayan bisa mengambilkan apapun yang dimintanya dengan tepat. 

Dengan kata lain, untuk membuat LOA bekerja dengan efektif dalam hidup kita, agar kita bisa sukses dengan Law of Attraction, paling tidak ada 4 hal berikut ini yang harus kita perhatikan : 

1. Pertama, kita harus tahu benar apa yang anda inginkan. Kalau tidak, bisa jadi kita hanya akan mendapatkan apa yang dipilihkan oleh si pelayan, yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang benar-benar kita inginkan.

Begitu juga jika kita perlu waktu lama untuk memutuskan apa yang kita inginkan, maka berarti akan lama juga waktu tunggu kita. Lebih parah lagi, kalau kita tidak tahu apa yang kita inginkan, bisa jadi kita tidak akan pernah mendapatkannya. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui dengan pasti berdasarkan skala prioritas, tentang apa yang kita inginkan dalam hidup ini sebagai LANGKAH PERTAMA menuju kesuksesan hidup yang kita cari. 

2. Agar bisa sukses dengan Law of Attraction, langkah keduanya adalah kita harus memintanya secara eksplisit. Dengan kata lain, kita harus melakukan pemesanan. Bila kita masuk sebuah rumah makan tetapi tidak memesan, maka silahkan saja tunggu sampai kiamat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan tadi.

Dalam hidup kita, kita memesan kepada Tuhan apa yang kita inginkan. Lalu pelayan-Nya, si Law of Attraction-lah yang akan membawakan keluar pesanan kita. 

3. Ketiga, agar kita sukses dengan Law of Attraction, kita harus kongruen (congruent) atau bulat. Maksudnya, kita hanya akan mendapatkan apa yang kita inginkan bila kita menginginkannya dengan keseluruhan kesatuan hati, pikiran, tindakan dan kata-kata kita. Semuanya harus sinkron dan fokus menginginkan hal yang sama.

Jadi tidak bisa kita menginginkan hanya dengan sekedar kata-kata saja, atau action saja, atau pikiran saja, misalnya. Keempat unsur tadi (hati, pikiran, kata-kata dan tindakan) harus bersatu menunjukkan keinginan yang sama : pikiran kita, hati kita, kata-kata kita, tindakan kita, keempatnya harus menginginkan hal yang sama, bila ingin sukses dengan Law Attraction.

Sebagai contoh, misalnya kita sering makan siang dengan seorang kenalan yang kebetulan overweight atau kegemukan. Dengan tinggi hanya 160 cm, berat badannya mencapai 110 kg. Dia tidak henti menceritakan pada kita tentang semua obat, jamu dan metode pelangsingan badan yang dia telah coba untuk menurunkan berat badannya. Dia bilang, dia sangat ingin berat badannya turun barang 5 kilo saja. Tetapi pada saat yang bersamaan, dia memesan 4 porsi mie ayam serta satu mangkok bakso untuk dilahapnya sendiri. Kata-katanya menyebutkan dia ingin langsing, tapi tindakannya tidak.

Kita pasti juga pernah melihat contoh berikut ini. Ada yang bilang ingin sehat tetapi cemilannya donat dan soda, tidak pernah olah raga, dan suka merokok dsb.

Ada yang bilang ingin bahagia tetapi kerjanya jutek terus terhadap orang lain. Atau sebaliknya, ada orang yang sangat ingin kaya, tetapi mulutnya tidak berhenti juga mencerca mereka yang sudah kaya. "Orang kalau sudah kaya memang sering lupa daratan.", kata mereka, atau "Orang kaya itu kebanyakan serakah, berapapun hartanya pasti masih merasa kurang.", atau "Jangan terlalu kaya, nanti terjebak hal yang haram." dan pandangan-pandangan lain sejenis ini.

Contoh-contoh ini menunjukkan betapa tidak sinkron atau kongruennya keempat unsur dalam diri manusia, hati, pikiran, kata-kata, dan tindakan, yang menyebabkan tidak bisa terwujudnya apapun yang mereka inginkan. Sulit sekali mencapai sukses bahkan dengan Law of Attraction sekalipun bila kita tidak kongruen. 

4. Keempat, bersabarlah ketika menunggu

Kalau kita ingin Law of Attraction bekerja maksimal untuk "mengambilkan" pesanan kita, kita harus bersabar "menunggu" pesanan kita. Jangan pernah berputus asa akan apa yang kita inginkan tadi. Jangan pernah berpikir untuk menyerah, berhenti menginginkan atau sekedar was was bagaimana kalau tidak dikabulkan. Yakinlah, bahwa kita pasti mendapatkannya. Hanya masalah waktu. Untuk bisa bersabar, agar tidak selalu was-was dan harap-harap cemas selagi menunggu, kita harus mengisi hidup kita dengan hal-hal yang menyenangkan.

Penuhi dengan rasa syukur akan anugerah-anugerah dan keindahan-keindahan "kecil" yang terjadi setiap harinya. Ibaratnya Pak Budi di atas, dia mungkin akan bisa lebih bersabar seandainya ketika sambil menunggu itu dia mengisi TTS, membaca majalah, mendengarkan musik atau apa. Atau kalau memang dia sudah lapar sekali, jangan hanya memesan satu jenis makanan saja yang masih harus dipersiapkan, dia bisa juga meminta minuman, atau makan cemilan yang tersedia untuk mengganjal perutnya sementara menunggu.

Karena itulah, dalam konsep LOA juga diajarkan bahwa untuk sukses kita harus terus bersyukur, menjalani kehidupan kita seperti biasa, dan fokus kepada hal-hal yang menggembirakan kita. Kehidupan kita berlangsung saat ini juga, bukan nanti ketika semua keinginan sudah terpenuhi. Bahkan keinginan akan segera terpenuhi bila kita tidak terus "menanti-nanti". Juga, pastikan kita tidak memiliki hanya satu atau sedikit saja permintaan untuk bisa sukses total. Semakin lapar kita, semakin banyak makanan yang harus kita pesan.

Semakin susah hidup kita, semakin banyak yang harus kita minta kepada-Nya berdasarkan skala prioritas, untuk membuat hidup kita terasa mudah. Kita perlu sukses tidak hanya di rumah tangga, tetapi juga dalam hidup bertetangga, dalam pekerjaan, dalam usaha, dan dalam urusan spiritual, dan sebagainya.

Mintalah banyak hal berdasarkan skala prioritas, agar rasa lapar kita terganjal dan tidak terasa. Semakin lapar kita, semakin banyak kita harus memesan makanan tambahan. Itulah penjelasan dan analogi sangat sederhana untuk menjelaskan cara kerja sukses dengan the law of attraction dalam membantu mewujudkan semua impian kita dengan konsep The Law of Attraction.

Hukum Tuhan dalam LOA ini, bila kita terapkan dengan benar, tidak akan meleset dalam membantu kita menikmati kesuksesan apapun yang kita inginkan.

"Ud'uni astajib lakum"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar